Kamis, 10 Januari 2008

The Ten Commandment of Computer Ethics

Assalamualaikum.WrWb.
Seperti yang telah kita ketahui Penggunaan komputer dan internet terus meningkat, saat ini sudah 149 juta orang diseluruh dunia yang menggunakan fasilitas internet dan diperkirakan pertumbuhan internet mencapai 12 % per bulan. Tujuan dan perilakunya para user pun berbeda-beda. Contohnya, orang dewasa menggunakan internet dan komputer untuk pekerjaan dan untuk mendapatkan informasi, sedangkan anak-anak ataupun remaja mengakses internet untuk kebutuhan hiburan seperti game, music, berkenalan dengan orang, mengerjakan tugas, dan lain-lain.
Dengan banyaknya pengguna internet, maka dapat dipastikan selalu ada sisi positif dan sisi negatifnya. Contohnya, karena iseng atau pun disengaja seseorang dapat merugikan orang lain dengan tindakan yang tidak seharusnya tidak dilakukan, game-game juga berpengaruh pada mental para anak-anak atau remaja, karena asik berkenalan orang lain kadang-kadang juga akan terjadi pelecehan atau perilaku mengganggu orang itu. Itu mungkin salah satu dampak negatif yang sering terjadi. Maka dari itu kita harus belajar bagaimana untuk mempunyai etika yang baik dalam ber komputer. Berikut sepuluh etika berkomputer, seandainya diterapkan oleh remaja dan profesional IT pasti dampak negatif dari penggunaan internet akan berkurang :
  1. Jangan menggunakan komputer untuk merugikan orang lain
  2. Jangan melanggar atau mengganggu hak atau karya komputer orang lain
  3. Jangan memata-matai file-file yang bukan hak dan milik kita
  4. Jangan menggunakan komputer untuk mencuri
  5. Jangan menggunakan komputer untuk memberikan kesaksian palsu
  6. Jangan menduplikasi atau menggunakan software tanpa membayar
  7. Jangan menggunakan sumberdaya komputer orang lain tanpa sepengetahuan yang bersangkutan
  8. Jangan mencuri kekayaan intelektual orang lain
  9. Pertimbangkan konsekuensi dari program yang dibuat atau sistem komputer yang dirancang
  10. Selalu mempertimbangkan dan menaruh respek terhadap sesama saat menggunakan komputer
Saya yakin dengan perkembangan dunia internet yang begitu cepat dan diimbangi dengan etika berkomputer yang baik pasti perkembangan didunia IT akan lebih baik lagi.

Sumber "beritaNET.com"

Senin, 07 Januari 2008

Apa Itu Web2.0??

Dari berbagai artikel yang saya ikuti selama ini, definisi Web2.0 sebenarnya masih belum baku. slah satunya adalah dari versi programmer, versi marketer, dan versi lain-lain. Kalau kita tanya kepada programmer apa itu Web2.0, mereka bicara panjang lebar dan kemudian merujuk pada Ajax dan Web Services. kalau ditayakan pada marketer, web2.0 hanyalah sebuah buzzword dari makin beragamnya user experience. Bagi mereka yang anti-Microsoft, itu bermakna mengganti desktop sebagai computing platform.
Mungkin bagi masyarakat umum, bisa jadi penjelasan itu terlalu rumit. Maka saya senang ketika ouriel mendefinisikan Web2.0 adalah: Web1.0 + Web1.0 katanya, Jika Web1.0 adalah mengenai diri kita sendiri, maka Web2.0 adalah mengenai saling interaksi antara diri kita sendiri dan orang lain.
Maka Saya berpendapat Web2.0 adalah: bagaimana kita dapat berinteraksi dengan orang disekeliling kita dan bahkan keseluruh dunia dengan menggunakan user yang kita miliki, dan bagaimana kita beraksi didalm dunia internet, bukan hanya membaca halaman-halaman web. Aksi user hanya bisa terjadi jika semuanya mudah. Mau komentar mudah. Mau bikin blog mudah. Mau jadi member dan menambah teman di Friendster mudah. Kita tidak perlu ngerti programming atau web desin untuk melakukan itu semua. kita bisa berbuat sesuatu di Internet, beraksi, meski kita tidak memikiki pemahaman teknis. Jadi, jika Web1.0 adalah dunianya web programmer dan web designer, maka Web2.0 adalah dunianya user.

Menurut saya perkembangan web2.0 di Indonesia , belum begitu berkembang, mungkin karena masih banyak masyarakat yang belum mengetahui atau mengerti apa itu web2.0. Jika masyarakat telah mengerti hal itu, pasti web2.0 akan berkembang pesat. Dan jika pemuda - pemuda indonesia cepat tanggap dengan web2.0, maka, dapat dipastikan indonesia tidak akan tertinggal dengan suatu hal yang terus berkembang di dunia, yang salah satnya adalah web2.0. Mungkin hanya ini tanggapan saya untuk web2.0.

MAJU TERUS DUNIA IT INDONESIA


Minggu, 06 Januari 2008

MENDAKI GUNUNG

Sebuah opini dan kenyataan yang penulis lihat disaat melakukan pendakian adalah faktor negatif dari beberapa kelakuan pendaki yang tetap mempertahankan predikatnya sebagai pendaki dan pencandu. Sebagai catatan saja ini hanya sebagian kecil dari sahabat kita yang mungkin belum menyadari pentingnya menjaga diri.

Dari segi manapun tidak ada yang menghalalkan perbuatan ini, baik pemerintah hingga agama pun melarang menggunakan benda atau zat yang sama sekali tidak ada manfaatnya, sudah bagus punya kegiatan yang positif namun kenapa harus ternoda dengan satu perbuatan yang tidak bermanfaat.

Syukurnya tidak semua pendaki melakukan hal ini, bila dipersentasikan pun sebenarnya tidak terlalu banyak, namun penyakit inipun bisa menular ke pendaki lain yang kebetulan lemah mental, hanya karena tidak ingin dibilang penakut lalu dengan latah ikut tradisi yang salah.

Walaupun zat yang dibawa lebih banyak ganja atau cimeng atau bakdul atau kata-kata rahasia lainnya yang dipergunakan sebagai kode untuk berbagi untuk share ini, tetap saja membawa pengaruh yang tidak terpuji. Kenapa? Karena katanya ingin menikmati alam. Apa yang bisa kita nikmati bila aliran darah inipun harus kotor dan tidak murni lagi, lalu kebanggaan apasih yang didapet. Bukan sok memberikan nasehat, namun lebih pada prihatin kepada sesama pendaki saja.

Memang sulit bagi yang sudah candu ganja dkk seolah menjadi sahabat, ada perasaan yang kurang bila sahabatnya ini tidak ikut bergabung disaat-saat spesial katanya. Namun bila kita sadar betul manfaat yang didapat tentunya kita akan mengatakan “Tidak Untuk Norkoba”. Walupun ganja yang dibawa apakah tidak mungkin suatu saat nanti naik ke jenjang yang lebih heboh, karena dengan sifat manusia yang suka coba – coba hal ini bisa saja mungkin.

Bagi yang belum pernah mencoba sebaiknya mulai saat ini untuk tidak melakukan terlebih digunung, karena kapan kita bisa buktikan kalau kita ini anak gunung, bukan anak candu, atau anak gunung yang canduan, beda kalau kita candu naik gunung tentunya kita semua angkat jempol kalau bisa sampe jempok kaki.

Btw, secara formalnya benda-benda seperti ini layaknya tetap pada posisinya masing –masing tidak perlulah dibawa untuk menambah kenikmatan disaat mendaki, biarkan saja pendakian kita nikmati dengan apa adanya, yang mungkin lebih asik dan tak akan pernah kita lupakan. Lagi pula tidak inginkan temen-temen seperjalanan repot karena pengaruh ganja merasuki perjalanan kalian karena lupa diri harus celaka semoga tidak! Penulis berharap tidak demikian. Namun bahaya pemakai ganja sewaktu mendaki juga akan membahanyakan dirinya dan juga orang lain.

Sepertinya dunia akan terus berputar, dan harapan penulis masih ada kesadaran kita dibawah sadar sana, untuk meninggalkan segala jenis narkoba, percayalah dengan wajar-wajar saja dan apa adanya pasti perjalanan ini akan lebih nikmat, tentunya kita bisa katakan “No Narkoba”

Selamat mendaki